KERAGAMAN DALAM ORGANISASI
Disusun oleh:
Putu Budiyasa (1602020002)
FAKULTAS EKONOMI
DAN BISNIS
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN
UNIVERSITAS
WISNUWARDHANA MALANG
2017
Bab
1 Pendahuluan
1.1 Latar
belakang masalah
Keragaman
atau kemajemukan merupakan kenyataan sekaligus keniscayaan dalam kehidupan
dimasyarakat. Keragaman merupakan salah satu realitas utama yang dialami
masyarakat dan kebudayaan di masa silam, kini diwaktu-waktu mendatang
sebagai fakta, keragaman sering di sikapi secara berbeda di satu sisi di terima
sebagai fakta yang dapat memperkaya kehidupan bersama, tetepi di sisi lain
dianggap sebagai faktor penyulit. Kemajemukan bisa mendatangkan konflik yang
dapat merugikan masyarakat sendiri jika tidak di kelola dengan baik.
Setiap
manusia dilahirkan setara, meskipun dengan keragaman identitas yang disandang.
Kesetaraan merupakan hal yang inheren yang dimiliki manusia sejak lahir. Setiap
individu memiliki hak-hak dasar yang sama melekat pada dirinya sejak dilahirkan
atau disebut dengan hak asasi manusia. Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan
dapat terwujud dalam praktik nyata dengan adanya pranata-pranata social,
terutama pranata hukum, yang merupakan merupakan mekanisme control yang secara
ketat dan adil mendukung dan mendorong terwujudnya prinsip-prinsip kesetaraan
dalam kehidupan nyata. Kesetaraan Individu melihat individu sebagai manusia
yang berderajad sama dengan meniadakan hierarki atau jenjang sosoal. Yang
menempel pada dirinya berdasarkan atas rasial, suku bangsa, kebangsaan ataupun
kekayaan atau kekuasaan.
Setiap
individu adalah unik, yang berbeda antara individu yang satu dengan individu
yang lain. Dengan demikian prilakunya juga akan unik. Oleh karena itu jika
pemimpin memahami hal ini dengan baik maka ia akan mampu menggerakan
karyawannya dengan lebih arif dan bijak yang ujungnya adalah pencapaian tujuan
organisasi secara efektif dan efisen.
1.2 Perumusan
masalah
·
Apa
yang dimaksud dengan Organisasi ?
·
Apa
yang dimaksud dengan Perilaku Individu ?
·
Apa
yang dimaksud dengan Diversity
in Organization ?
·
Apa
manfaat dari Keragaman dalam organisasi ?
·
Apa
saja Tingkat-tingkat Keragaman?
·
Apa
saja Kendala dalam Proses Penerimaan Keragaman ?
1.3 Tujuan
·
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan Organisasi.
·
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan Diversity in
Organization.
·
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan Perilaku Individu.
·
Untuk
mengetahui apa manfaat dari Keberagaman dalam Organisasi.
·
Untuk
mengetahui apa saja Tingkat-tingkat Keragaman.
·
Untuk
mengetahui apa saja Kendala dalam Proses Penerimaan Keberagaman.
.
Bab
2 Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Organisasi
Telah
banyak definisi tentang organisasi yang dikemukakan para ahli. Diantaranya
adalah Robbins, S.P., (1986) yang mengatakan bahwa Organisasi
adalah satuan sosial yang terkoordinasi secara sadar, terdiri dari dua orang
atau lebih yang berfungsi atas dasar yang relatif kontinu untuk mencapai suatu
tujuan atau serangkaian tujuan bersama. Organisasi adalah suatu sistem yang
terdiri dari pola aktivitas kerja sama yang dilakukan secara teratur dan
berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan (Gitosudarmo, I., dkk., 1997).
Berdasarkan
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sekumpulan orang dapat dikatakan
sebagai organisasi jika memenuhi 4 unsur pokok, yaitu:
1.
Organisasi
itu merupakan suatu sistem,
2.
Adanya
suatu pola aktivitas,
3.
Adanya
sekelompok orang,
4.
Adanya
tujuan yang telah ditetapkan.
2.2 Pengertian
Perilaku Individu
Perilaku
individu adalah suatu sikap atau bentuk interaksi antara individu dengan
lingkungannya. Setiap individu adalah unik, yang berbeda antara individu yang
satu dengan yang lain.
2.2.1
Ciri-ciri Biografis
Ciri-ciri yang melekat
pada individu antara lain:
a. Usia
Dalam banyak
kasus, secara empiris terbukti bahwa umur menetukan prilaku seorang individu.
Umur juga menentukan kemampuan seorang untuk berkerja, termasuk bagaimana dia
merespons stimulus yang dilancarkan individu/pihak lain.
b. Gender atau Jenis Kelamin
Pada
hakikatnya Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan berbeda, Tuhan juga
memberikan peran, tugas, dan tanggung jawab yang berbeda antara laki-laki dan
perempuan dilingkungan keluarga. Secara fisik laki-laki dan perempuan juga berbeda. Karena kodratnya karyawan
wanita lebih sering tidak masuk kerja dibanding laki-laki, misalnya karena
hamil, melahirkan, dll. Walupun demikian kartyawan wanita memiliki sejumlah
kelebihan dibanding karyawan laki-laki. Karyawan wanita cenderung lebih rajin,
disiplin, teliti dan sabar.
c. Status
Perkawinan
Karyawan
yang sudah menikah dengan karyawan yang belum/tidak menikah akan berbeda dalam
memaknai suatu pekerjaan. Begitu juga dangan tingkat kepuasan kerja. Karyawan
yang sudah menikah menilai pekerjaan sangat penting karena dia sudah memiliki
sejumlah tanggung jawab sebagai kepala keluarga.
d. Jumlah
tanggunga
Beberapa
hasil penelitian menyimpulkan bahwa semakin banyak jumlah tanggungan dalam
keluarga seorang karyawan, maka tingkat absensi akan semakin tinggi. Ada sejumlah
alasan untuk tidak hadir di tempat kerja bagi karyawan yang sudah berkeluarga
dan memiliki cukup banyak tanggungan. Jumlah tanggungan juga ikut menetukan
tingkat produktivitas kerja seorang karyawan.
e. Masa kerja
Belum
ada bukti yang menunjukan bahwa semakin lama seseorang bekerja maka tingkat
produktivitasnya akan meningkat. Namu demikian banyak penelitian yang
menyimpulkan bahwa semakin lama seorang karyawan bekerja, semakin rendah
keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaannya.
2.2.2 Kinerja Individu
Perilaku
individu dapat dipengaruhi oleh effort (usaha), ability (kemampuan) dan situasi
lingkungan.
1.
Effort (usaha), usaha individu diwujudkan dalam
bentuk motivasi. Motivasi adalah kekuatan yang dimiliki oleh seseorang dan kekuatan tersebut akan melahirkan
intensitas dan ketekunan yang dilakukan secara sukarela.
2.
Ability (kemampuan), ability individu diwujudkan dalam
bentuk kompetensi. Individu yang kompeten memiliki pengetahuan dan keahlian.
3.
Situasi lingkungan, memiliki dampak positif atau
sebaliknya, negatif. Situasi lingkungan yang kondusif, misalnya dukungan dari
atasan, teman kerja, sarana dan prasarana yang memadai, dll.situasi lingkungan
yang negatif, misalnya situasi kerja tidak nyaman karena sarana dan prasaran
yang tidak memadai, tidak adanya dukungan dari atasan dan teman kerja.
2.3 Diversity in
Organization
Diversity in
Organization adalah keragaman/perbedaan di dalam suatu organisasi. Keragaman
adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaaan-perbedaan
dalam berbagai bidang yaitu usia,
agama, ras, fisik, gender
ideologi, dan budaya (masyarakat yang majemuk). Keragaman dalam organisasi merupakan suatu hal yang
sangat penting saat ini. Dengan keragaman, organisasi dapat memperoleh berbagai
pandangan, kemampuan, dan berbagai hal untuk mengatasi permasalahan organisasi
atau perusahaan, dan dapat juga meningkatkan efektivitas perusahaan.
2.4 Manfaat
Keragaman dalam Organisasi
manfaat dari
keberagaman dalam organisasi :
·
Keragaman
membuat keputusan yang sulit dilihat lebih mudah karena keragaman membawa
banyak ide dan pemikiran yang beragam sehingga memberikan alternatif dalam
mengambil keputusan dan kebijakan.
·
Adanya
keberagaman keterampilan dan pengalaman
dalam organisasi.
·
Memberikan
pelayanan kepada konsumen berkualitas prima.
·
Membangun
hubungan yang harmonis dalam organisasi yang beragam.
·
Keberagaman
memberikan ruang terbuka bagi masyarakat dalam menjalin hubungan sosial dan
budaya.
2.5 Tingkat-tingkat
keragaman
·
Keragaman
Level Permukaan (Surface-level diversity) Perbedaan-perbedaan dalam karakteristik yang mudah dinilai, seperti: jenis
kelamin, ras, etnis, umur, atau dapat memunculkan stereotip tertentu.
·
Keragaman
Level dalam (Deep-Level Diversity) perbedaan kepribadian,
dan preferensi kerja yang menjadi lebih penting secara progresif dalam
menentukan kesamaan, seiring semakin mengenal orang lain dengan baik.
2.6 Kendala
dalam proses penerimaan keragaman
Dalam proses
penerimaan keragaman mengalami beberapa kendala, yaitu
·
Prasangka merupakan perilaku
negatif yang mengarahkan kelompok pada individualis berdasarkan pada
keterbatasan atau kesalahan informasi tentang kelompok.
·
Kesukuan
merupakan suatu golongan yang terkait dengan kesadaran dan identitas akan
kesatuan budaya.
·
Stereotype adalah penilaian terhadap
seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok di mana orang tersebut
dapat dikategorikan.
·
Kecendrungan
menyalahkan korban merupakan suatu sikap yang menyudutkan atau membebankan
masalah terhadap korban.
·
Diskriminasi
adalah
suatu peristiwa yang biasanya ditemukan dalam masyarakat manusia, itu karena
kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan orang lain.
Dikarenakan
dalam proses penerimaan keragaman mengalami beberapa kendala, oleh karena itu
dilakukan berbagai upaya agar proses penirimaan dapat berhasil dilaksanaakan
dalam kehidupan berorganisasi. Berikut merupan beberapa upaya yang digunakan
dalam penerimaan keragaman :
·
mengurangi
prasangka,
·
mengurangi
stereotype,
·
meminimalkan
miss comunication dengan orang lain,
·
membangun
hubungan dengan beragam orang.
Bab
3 Pembahasan Kasus
3.1 Kasus
Diversity Karyawan di PT. Bima Indonesia
PT. Bima Indonesia merupakan sebuah perusahaan
perkebunan kelapa sawit yang ada dikabupaten Solok Selatan , Sumatra Barat.
Perusahaan ini berdiri pada tahun 1994 dengan tujuan untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat sekitar yang pada waktu itu tidak mempunyai lapangan
pekerjaan. Pada tahun 1997 perusahaan perkebunan kelapa sawit ini
memiliki jumlah karyawan sekitar 200 orang, baik yang bekerja diperkebunan maupun
yang bekerja didalam perusahaan tersebut. Seiring dengan berjalannya
waktu, perusahaan tersebut berhasil menjadi salah satu perusahaan kelapa
sawit terbesar dipulau Sumatra dengan jumlah pekerja sekitar 500 orang yang
berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Sebagai sebuah perusahaan
perkebunan yang berada di tengah-tengah mayoritas suku Solok, PT. Bima
Indonesia, perusahaan memberikan perlakuan yang sama/adil terhadap karyawan
yang berasal dari suku Solok dengan karyawan yang berasal dari luar suku Solok
khususnya dalam kedudukan dalam perusahaan.
Pada
tahun 2012, manajemen PT. Bima Indonesia membuat sebuah peraturan yang
menyatakan setiap orang/
karyawan yang berhak menempati posisi tertinggi dalam perusahaan hanya berasal
dari suku Solok saja dengan pertimbangan bahwa suku tersebut lebih
mengenal nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat Solok. Peraturan
manajemen tersebut ditolak oleh karyawan yang bersal dari suku
lain/diluar suku Solok, karyawan dari suku lain menganggap bahwa perusahaan
telah melakukan diskriminasi terhadap mereka yang berasal dari suku lain.
Menurut mereka, pihak manejemen tidak adil dalam menerapkan peraturan tersebut.
Jika dibandingkan dengan karyawan dari suku Solok, pendidikan yang dimiliki
oleh karyawan yang berasal dari luar suku Solok jauh lebih tinggi, sehingga
kesempatan untuk menempati posisi yang lebih tinggi dalam perusahaan semakin
mudah dan keberlangsungan perusahaan akan lebih baik. Sehingga sebagai
minoritas para pekerja merasa mendapat perlakuan diskriminasi.
Masalah lain yang terjadi didalam PT. Bima
Indonesia, yaitu diskriminasi terhadap karyawan wanita yang bekerja
diperkebunan kelapa sawit. Diskriminasi yang terjadi yaitu karyawan wanita
sering bekerja sendirian diperkebunan tanpa adanya bantuan dari pekerja
laki-laki, sehingga dalam mengambil dan mengangkut biji-biji sawit juga
dikerjakan oleh perempuan. Hal lain yang juga tidak jarang terjadi pada saat
pekerja wanita berada diperkebunan yaitu pelecehan seksual, dan tidak diizinkan
untuk membawa anak-anak mereka untuk datang ke perkebunan. Dalam pemberian gaji
pun pihak perusahaan tidak memberikan gaji yang sepantasnya kepada para wanita
yang bekerja diperkebunan, dan tidak memberikan upah tambahan buat mereka yang lembur.
Bab 4 Kesimpulan
Keberagaman (diversity) adalah segala
hal yang berbeda. Ada 2 tingkatan dalam keragaman, yaitu, keragaman level
permukaan dan level dalam. Adanya keberagaman tenaga kerja seringkali dipandang hanya akan menimbulkan
masalah bagi perusahaan, namun pengelolaan keberagaman yang baik justru dapat
memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Agar dapat memperoleh
keunggulan kompetitif tersebut, maka organisasi harus mengarah pada
terbentuknya organisasi multibudaya yaitu organisasi yang menghargai, mempromosikan,
dan secara proaktif mengelola perbedaan-perbedaan budaya yang ada diantara
sumberdaya manusia yang dimilikinya. Pengelolaan organisasi ini dilakukan untuk
meminimumkan konflik dan memaksimalkan keunggulan-keunggulan yang dapat
diperoleh dari adanya keberagaman budaya sumber daya manusia.
Daftar pustaka
Aniafitriah. 2016. Makalah Keragaman
Individual Manusia.
(Online)https://aniafitriah.wordpress.com/2016/01/25/makalah-keragaman-individual-manusia/. Malang 25 Febuari 2017.
Sopiah. 2008. Prilaku Organisasional. Yogyakarta: C.V Andi offset.
Pratiwi,
Annisa Dwi. 2013. Keberagaman dalam
Organisasi.
(Online)http://annysadwipratiwi.blogspot.co.id/2013/09/keragaman-individu-dalam-organisasi.html. Malang 23 Febuari 2017.
Apriani,
Tasya. 2015. Keragaman dalam Organisasi.
(Online)
http://tasyaapriani.blogspot.co.id/2015/09/keragaman-dalam-organisasi.html. Malang 23 Febuari 2017.
Ruthalia, Dhyan. 2016. Kasus Diversity Karyawan di PT. Bima Indonesia.
(Online) http://912015066.blogspot.co.id/2016/04/kasus-diversity-karyawan-di-pt-bima.html. Malang 23 Febuari 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar